SEKAPUR SIRIH

Selamat datang di blog resmi SD 3 Jepangpakis. Komentar, masukan, ide, dan gagasan Anda sangat kami butuhkan di sini. Demi majunya kegiatan belajar mengajar di SD kami. Dan kami mengucapkan terima kasih atas komentar Anda. Komentar Anda merupakan bentuk penghargaan bagi kami.

Kamis, 24 Maret 2011

Mengajar Perkalian dengan Menggunakan Stik Es Krim

Batang (stik) Es Krim
Membangun pemahaman perkalian yang selama ini sering dilakukan adalah dengan cara menyuruh anak menghafal, berdiri di muka kelas. Bagi mereka yang tidak hafal mereka disuruh berdiri di sudut kelas sampai pelajaran usai. Pembelajaran seperti ini di samping tidak menyenangkan, juga anak tidak mengetahui makna yang sebenarnya dari perkalian itu sendiri. Sekarang berbeda, meskipun penulis baru sekilas mengenal metode DUGEM (Dunia Gembira), namun dapat merasakan bedanya terutama dengan suasana kelas yang menjadi lebih menyenangkan dan matematika bukan lagi mata pelajaran yang menakutkan.

Berikut ini pengalaman penulis mengajar perkalian dengan menggunakan Stik Es Krim sebagai media pembelajaran. Alat ini sangat sederhana dan banyak ditemukan di sekitar anak. Apalagi anak-anak sekarang terserang demam Upin dan Ipin (tokoh film kartun produksi negara Malaysia). Upin dan Ipin inilah yang mempopulerkan permainan adu stik es krim. Keadaan ini penulis manfaatkan sebagai media untuk belajar matematika.

Langkah pembelajaran sebagai berikut: Anak diminta membawa 10 sampai 20 Stik Es Krim, kemudian membawanya ke sekolah. Kegiatan ini boleh dilakukan berpasangan, berkelompok atau individu. Sebelum kita memulai pelajaran, anak disuruh mengamati benda yang ada di sekitar, misalnya kursi dan meja. Tanyakan berapa kaki meja atau kursi, anak akan menghitung dan menjawab 4 (empat); kemudian ditanya kalau dua atau tiga kursi berapa jumlah kakinya?. Kita bisa pindah ke obyek yang lain, misalnya kaki anak ada berapa?, bila 4 anak atau 5 anak berapa jumlah kakinya, dan seterusnya. Kegiatan ini membantu anak memahami konsep dasar perkalian sebagai penjumlahan berulang.

Berikut anak disuruh mengeluarkan Stik Es Krim yang sudah mereka bawa, kemudian anak diminta menyusun Stik Es Krim tiga-tiga ke bawah sebanyak empat susun. Tanyakan ada berapa susun atau berapa kali tiganya, kemudian berapa jumlahnya. Lakukan ini berulang-ulang dengan jumlah yang berbeda, misalnya dua-dua ke bawah sebanyak lima atau enam susun, kemudian ditanya jumlahnya dan seterusnya. Setelah mereka berulang-ulang mencoba dan dapat memahami konsep dasar perkalian, anak diminta menulis perkalian sesuai dengan yang mereka inginkan sebanyak sepuluh buah. Dengan cara seperti ini anak menemukan sendiri konsep dasar perkalian, dan yang lebih penting dari itu pelajaran matematika menjadi bermakna dan menyenangkan. Ini modal dasar bagi seorang guru. (Penulis : Edi Mulyono, S. Pd SD Guru Kelas IV SD 3 Megawon). Di adaptasi dari Blog Resmi SD 3 Megawon.

Video Pembelajaran Seni Vokal & Seni Tari

Berikut ini adalah video pembelajaran seni vokal dan seni tari yang berisikan tentang tembang-tembang dolanan anak-anak berbahasa Jawa. Video ini sangat interaktif sekali yang memungkinkan para peserta didik bernyanyi sambil mengikuti gerakan tarian-tarian bebas yang penuh gerakan-gerakan atraktif yang sangat menarik. Video ini cocok untuk pembelajaran seni vokal dan seni tari pada kelas rendah.Video pembelajaran di bawah ini kami ambil dari Blog Resmi SD 3 Megawon. Kami dari Tim Admin SD 3 Jepangpakis mengucapkan terima kasih atas diberinya ijin memasang video pembelajaran hasil unggahan dari Tim Admin SD 3 Megawon. Semoga yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi pendidikan di Indonesia.